Embun perlahan mengering. Cicit burung bersahutan membangunkan Viska yang tertidur lelap. Digapainya SE W700i miliknya. Dilihatnya jam menunjukkan pukul 06.30 pagi. Perlahan ia bangun.
"Whaaaaaat? SETENGAH 7? BUNDAAAA.... IKA TERLAMBAT!" teriak Viska.
"Terlambat kenapa nak?" tanya Ibundanya tak mengerti.
"Ke sekolahlah Bunda! Masa ke Mall?" jawab Viska sambil menuju kamar mandi.
"IKA! Sekarang kan hari Minggu nak? Ngapain kamu ke sekolah?" tanya Bunda tak mengerti.
"IKA! Sekarang kan hari Minggu nak? Ngapain kamu ke sekolah?" tanya Bunda tak mengerti.
"Oh Tuhan!! Sekarang hari Minggu?! Waduuhh... Ya udah deh Bunda, Ika tidur lagi yaa.." ujar Viska dengan malas ke kamarnya.
"Eh Ika! Tunggu dulu! Siapa cowok yang kemarin?" tanya Bunda menghampiri anaknya.
"Cowok yang mana?" tanya Ika.
"Yang nelfon kamu ampe jam 11.. Hayoo.. Ika punya pacar nggak bilang-bilang ya?" ledek Bundanya.
"Oww.. Itu Vino Bunda.. Sahabat Ika... Yang sering nganter Ika pulang.. Bukan pacar kok!" ujar Viska setengah sadar.
"Ow... Kenapa nggak pacaran aja?" tanya Bunda sambil mengelus rambut anaknya.
"Nggak Bunda! Nggak! Ika nggak mau!" jawab Viska.
"Eh? Kenapa nggak mau?" tanya Viska.
"Udah mau mati juga, ngapain pacaran?" jawab Viska dengan mata terpejam.
"Udah mau mati juga, ngapain pacaran?" jawab Viska dengan mata terpejam.
"Heh kamu jangan ngomong gitu toh nduk.. Siapa tau dia bisa ngebuat kamu cepet sehat.." ujar Ibunda..
"Eh? Apanya? Justru dia yang sering buat aku nangis sendirian.." ujar Viska dalam hati.
"Eh? Apanya? Justru dia yang sering buat aku nangis sendirian.." ujar Viska dalam hati.
"Udahlah Bunda... Ika ngantuk.." jawab Viska dan melanjutkan tidurnya.
-----------------------------------------------
"Viska.. Seandainya kamu tau.. Kalau sebenarnya aku sayang banget sama kamu.. Tapi, aku bener-bener nggak bisa pacaran sama kamu.. Terlalu banyak hal yang aku pertimbangkan.. Viska.. Cowok mana sih yang nggak suka sama kamu? Kebaikanmu.. Ketulusanmu.. Cuma kamu yang bisa menenangkan hatiku.. Cuma sama kamu aku nyaman cerita.. Aku ingin memiliki dirimu.. Maafkan aku yang terlalu egois ini.. Maafkan aku yang tak bisa mengambil keputusan ini.. Seandainya kamu tau, betapa cemburunya aku.. Ketika kamu bersama lelaki lain.. Aku ingin semua perhatianmu hanya untukku.. Tapi, aku nggak bisa pacaran sama kamu Ka.. Aku pengen.. Tapi aku nggak bisa.. Boro-boro buat pacaran.. Buat belajar aja aku masih kekurangan waktu.. Lagipula, aku nggak mau terikat.. Aku ingin bebas.. Maafkan aku yang egois ini.."
Ia Vino. Menulis di buku catatan biru tua. Mengukir semua isi hatinya. Isi hati yang tak bisa ia utarakan. Isi hatinya pada Viska, gadis yang ia cintai.
--------------------------------------------------------------------------------
"Vino... Cuma kamu yang ngebuat aku bertahan sampai sekarang.. Vino.. Penyakitku makin parah.. Mungkin sebentar lagi aku bakal pergi.. Aku sayang sama kamu.. Tapi, kenapa kamu nggak? Kenapa kamu bilang kamu cuma bisa nganggep aku sebagai sahabat? Seandainya kamu tau betapa sakitnya hatiku mendengarnya.. Aku nggak pengen kamu nyesel nantinya.. Kalau aku pergi nanti.. Aku harap kamu menemukan gadis yang kamu cintai.. Setelah aku tiada.." batin Viska ditengah tidurnya. Mentari semakin tinggi. Tapi gadis mungil itu masih tertidur lelap. Seakan tak ingin bangun dari lelapnya mimpi. Seakan tak ingin bangun menatap kejamnya dunia. Atau mungkin.. Ia tak ingin bangun lagi dan tak akan pernah lagi menyebut sebuah nama di hatinya.. Vino..
mau tau lanjutan ceritanya?
Hhehee.. di tungga yaaaa :)
Categories: lanjutan cerita
aih aihhh fotonyaaaa
ReplyDeleteburuan post lanjutan ceritanyaaaa x)